Friday, November 27, 2015

Fanfiction Super Junior "The Angel"

Fanfic ini pernah aku post di facebook, di salah satu blog khusus fanfic :D

The Angel

"Sudah sampai saeng." ujar sopir taksi itu padaku. Aku hanya mengangguk lalu membayar sejumlah uang sesuai tarif. Sejenak aku lihat gedung megah yang ada di hadapanku. Gedung itu semakin megah dengan hiasan-hiasan indah yang dipajang di depan gedung itu.
 Aku bergegas turun. Sambil membetulkan gaun berwarna pink yang kukenakan aku berjalan masuk ke gedung itu. Sejenak aku terpana melihat banyak mobil mewah berjajar di depan gedung itu. Ahh aku lupa, orang yang tengah punya acara ini bukan orang sembarangan. Daripada telat lebih baik aku segera masuk. Lalu kuayunkan kakiku memasuki gedung itu.
 Wow !!! Megah sekali. Aku hanya bisa berdecak kagum melihat dekorasinya. Tunggu-tunggu, kenapa aku jadi pusing ya? Hmmm terlalu banyak orang disini. Entah berapa orang yang hadir di acara ini.
 "Hai manis? Akhirnya kau datang juga." tiba-tiba si punya acara itu menghampiriku.
"Angel? Kau menungguku?" tanyaku
. "Pasti. Aku takut kau tidak  datang." Jawabnya.
"Mana mungkin aku tidak datang di acara spesialmu ini Angel? Undangan yang kau kirim untukku saja khusus." Ujarku sambil memandang senyumnya yang manis itu.
 "Ah berhentilah memanggilku Angel. Panggil saja Leeteuk atau Oppa." sahutnya.
 "Aku lebih suka memanggilmu Angel. Karena bagiku kau memang seorang Angel." Jawabku.
 "Ah kau bisa saja. Hmm maaf ya manis, aku harus kesana dulu." Kata Angel kepadaku. Aku hanya mengangguk. Kemudian ia berlalu sambil mengacak rambutku lembut.

 ***
 Banyak sekali tamu-tamu disini. Tapi tak banyak yang kukenal, alhasil tak ada yang mengajakku mengobrol. Aku mengambil segelas cola di meja tak jauh dari tempatku berdiri. Sambil meneguk cola itu kulihat Angel begitu tampan berada di depan. Seharusnya aku yang ada di sampingnya bukan eonnie itu. Huft.
 Kenapa kau tak memilihku Angel? Apa karena umurku yang 20 tahun saja belum genap? Tapi aku yakin aku cukup dewasa untuk mendampingimu. Huft. Kenapa kau tak memilihku Angel? Apa karena umurku yang 20 tahun saja belum genap? Tapi aku yakin aku cukup dewasa untuk mendampingimu. Andai kamu tahu jeritan hatiku. Sakit rasanya. Kau adalah sosok tersempurna di hidupku. Maka tak salah jika aku selalu memanggilmu "Angel".
Aku sadar jika selama ini aku memang hanya bayanganmu. Bahkan tak banyak orang yang tahu jika kau mengenalku, bahkan dekat denganku. Bayangan tetaplah bayangan. Tak akan pernah menjadi nyata.
"Baiklah, sekarang saatnya acara lempar bunga. Bagi para tamu yang ingin mendapat bunga keberuntungan silakan merapat ke depan."
Ahh suara pembawa acara itu membuyarkan lamunanku. Apa? Acara lempar bunga? Apakah aku harus ikut? Aku pasti tidak akan dapat, lihat saja orang-orang itu saja sudah bejibun di depan. Ahh apa salahnya ikut, daripada aku melamun sendirian. Lalu kulihat Angel dan eonnie itu memegang bunga cantik itu erat dan menghadap ke belakang.
 Dan 1......2.....3 mereka melempar bunga itu. Banyak orang di depanku mengambil ancang-ancang untuk merebut bunga itu. Tapi tiba-tiba, hey ! Mengapa bunga itu mengarah padaku? Dan .....hap ! Bunga itu tepat berada di genggamanku. Lalu kudengar sungutan kekecewaan dari orang-orang di sekitarku. Arrrgh ingin rasanya aku berteriak, "Hey !! Aku tak tahu kenapa bunga itu mengarah kepadaku. Aku juga tak ingin mendapat bunga itu." Tapi mengapa justru aku yang mendapat bunga ini? Padahal aku tak menginginkannya. Pertandakah ini? Ahh lupakan.
 Hey, mengapa mereka menatapku dengan tatapan iri seperti itu? Membuatku risih. Lalu aku memutuskan untuk menyingkir ke tempat yang agak jauh dari kerumunan orang-orang itu.

***
Aku menatap bunga cantik di tanganku. Hmmm, memang benar-benar indah.
 "Bunga itu memang cantik tapi tidak manis. Karena hanya kau yang manis." tiba-tiba Angel sudah ada di hadapanku lagi.
 "Ahh rayuan gombal." jawabku dengan wajah bersemu merah.
 "Kau pasti akan segera menyusulku." ujarnya lagi. "Menyusulmu?" tanyaku.
 "Ya, buktinya saja bunga itu jatuh padamu." jawabnya.
 "Aku saja tak menginginkan bunga ini. Aku sama sekali tak berusaha mendapatkan bunga ini." sahutku.
 "Aku tahu, tadi kau hanya diam saja bukan? Tapi justru itu, bunga ini memang mengarah padamu jadi ya keberuntungan untukmu." katanya sambil memasukkan tangannya ke saku celananya.
"Beruntung? Aku saja harus kehilangan kamu, apa masih bisa dibilang beruntung?" tanyaku pelan.
"Hey manis, lihat aku." ujar Angel sambil mengangkat daguku. "Aku yakin kau pasti akan mendapatkan yang 100 kali lebih baik daripada aku. Ada yang lebih pantas untukmu, percayalah." lanjutnya. Tanpa terasa mataku berair dan butiran air itu meluncur dengan sukses di pipiku.
 "Hey jangan menangis. Aku tak ingin melihatmu menangis. Matamu terlalu indah untuk mengeluarkan air mata." kata Angel sambil menghapus air mataku lembut.
"Berbahagialah untukku, saeng." ujarnya lagi sambil memelukku. "Aku dipanggil, sebentar ya." Dan ia pun berlalu.

***
Ya Tuhan lalu siapakah jodohku? Mengapa Kau jodohkan Angel dengan orang lain? Aku berbisik dalam hati. Ahh jawablah Tuhan, siapa jodohku? Brruuggh. Siapa yang menabrakku?
Ahh sampai bungaku jatuh. Lalu aku bergegas mengambilnya dan tak kusangka orang yang menabrakku itu juga mengambil.
 "Maaf nona, aku tak sengaja." jawabnya.
 "Iya, tidak apa-apa. Lupakan." ujarku.

 Tiba-tiba ia mengulurkan tangan dan berkata,"Namaku Dong Hae." Lalu aku membalas uluran tangan itu. Dan saat aku mengenggam tangannya itu aku seperti mendapat jawaban atas pertanyaanku.


Ditunggu commentya bagi yang sudah baca ya ^^
Gomawo

No comments:

Post a Comment

 Candu ***      Aku berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit. Jam kerja shiftku sudah berakhir. Waktunya kembali ke rumah dan merebahkan punggu...