Thursday, December 21, 2017

Menjelang Akhir 2017

Hai akhir tahun.....
Hai Natal yang selalu bergandengan dengan tahun baru.....
Sebentar lagi aku akan menjemputmu
Tak terasa satu tahun berlalu
Banyak kisah di tahun ini. Ada suka, duka, manis dan pahit
Semua menjadi hiasan Indah yang mewarnai hari-hari
Di tahun ini, aku banyak mengenal seseorang yang baru
Aku mengunjungi tempat yang baru
Dan yang paling mengesankan adalah aku punya pacar baru. Setelah sekian lama yaa
Tapi akhirnya jadi mantan juga sih, haha
Dan ironisnya, aku masih sendiri sampai menjelang akhir tahun ini
Bukannya belum bisa move on, hanya saja sedang berusaha mencari yang benar-benar "terbaik".
Dan itu susaaaahhhh....
Tapi ya itu proses
Semoga nanti di tahun yang baru, aku juga akan gandeng pacar baru
Ups, bukan cuma pacar. Tapi calon teman hidup ^^
Amin :) Xixixi
21-12-2017
22.40

Tuesday, November 7, 2017

Angan

Aku menamaimu sebagai waktu
Sesuatu yang berlalu dan tak pernah terulang
Yang hanya terukir menjadi angan
Aku menamaimu sebagai jejak
Sesuatu yang terukir nyata dalam memori
Yang tak mampu kugenggam dan hanya menoreh bekas
Aku menamaimu sebagai angin
Sesuatu yang terbang, hilang dan menjadi bayang
Yang hanya bisa kurasa, tanpa mampu kusentuh
Dan, aku menamaimu sebagai cinta
Cinta yang mendulang mati rasa
Cinta yang nyata dalam dunia penuh batas, bernama mimpi
07-11-2017
21:40
Untukmu...
Siapa saja yang pernah merasakan pahit manisnya cinta.
Sekian

Monday, July 10, 2017

Tentang kamu......

Aku sudah tahu tentang kamu, jauh sebelum aku mengenalmu. Dari orang-orang di sekitarku yang terkadang membicarakan tentangmu. Disitu aku mulai tahu siapa kamu.
Sampai akhirnya waktu itu tiba. Waktu dimana aku bertemu kamu untuk pertama kalinya. Dan saat itu, tak kurasa apa-apa. Tiada yang hebat pertama ku jabat jemari tanganmu. Biasa saja.
Itu pun menjadi pertemuan kita yang pertama.
Waktu berjalan hingga tanpa sengaja kita membangun komunikasi. Meskipun terhalang jarak, tapi komunikasi itu tetap ada.
Sejak itu kita saling bertukar kabar. Bertukar cerita. Berbagi tawa. Semua mengalir begitu saja. Dan perlahan mulai kurasa apa yang namanya "nyaman".
Waktu bergulir hingga tanpa kusangka, kita memutuskan untuk bersama. Meski jarak terbentang, namun kita berjanji untuk melewatinya bersama-sama.
Jujur, aku sangat bahagia. Aku seperti menemukan seseorang yang selama ini aku cari.
Meskipun di tengah-tengah kebersamaan kita, aku pun menemukan banyak kekuranganmu tapi rasanya itu tak masalah bagiku. Justru aku ingin menyempurnakan kekuranganmu itu dengan kelebihanku. Dan aku juga ingin kamu menyempurnakan kekuranganku dengan kelebihanmu.
Aku tak pernah mempermasalahkan kekuranganmu.
Dan.....
Sampai waktu itu tiba. Kita terpaksa berpisah. Meskipun kala itu tak ada masalah. Ya aku tahu, aku tak bisa melawan alasan itu. Terlalu susah.
Mungkin ini juga takdir kita, bahwa kita hanya cukup sampai disini.
Bagaimanapun aku memohon, kamu nggak akan kembali. Demikian pula, sekeras apapun aku meminta mungkin Tuhan tidak akan mengabulkan, karena kita bukanlah untuk bersama.
Tapi saat ini pun aku masih meminta kepada Tuhan. Bukan untuk mempersatukan kita, namun untuk melenyapkan semua memori tentang kamu.
Aku sudah lelah. Aku tak ingin air mata ini kering, dan daging ini luruh hanya karena batin ini masih menyisakan memori tentang kamu.
Aku memang manusia rapuh. Tapi aku akan terus berusaha membuat keadaan kembali seperti ketika aku belum mengenalmu....
10-07-17
12.21

Thursday, May 25, 2017

Semua ada waktunya

Untuk segala sesuatu ada waktu dan masanya
Tersenyum, tertawa, juga bahagia
Bahkan kecewa, sedih dan menangis pun
Tuhan memberi porsi sama untuk keduanya
Kadang saat jatuh, kita merasa hidup tak adil
Hal itu karena apapun yang terasa sulit itu akan terasa berat dan lama
Sedangkan ketika bahagia? Akan terasa singkat
Padahal pada dasarnya sama
Semua tidak ada yang kebetulan. Semua sudah diatur oleh yang Kuasa
Suka dan duka yang hadir itu seni
Nikmati selagi bisa

Tuesday, April 18, 2017

Tentang Jatuh Cinta

Dulu ketika beranjak remaja, aku memimpikan nantinya saat dewasa aku akan memiliki pasangan seorang laki-laki sukses berprofesi keren, seperti pilot, dokter, bahkan artis. Aku pikir semua akan mudah dan Tuhan pasti kabulkan.
Lalu ketika aku mulai beranjak di awal usia dewasa, keinginan itu masih ada. Apalagi ketika aku masuk di sekolah kesehatan. Makin menguat angan memiliki pasangan seorang dokter. Aku begitu mengagumi sosok dokter. Sebagai teman sejawat dalam melayani, aku tahu persis bagaimana mulia pekerjaannya.
Namun ketika aku berada di titik usia dewasa. Ketika aku mengerti arti Cinta sesungguhnya. Keinginan itu perlahan pudar. Sebab, Cinta menuntun pada seseorang yang memang pas. Cinta tak memandang profesi. Tak pula memandang pendidikan. Yang ia tahu hanya soal hati. Sebab letak kebahagiaan bukan dari profesi, bukan pula dari pendidikan. Letak kebahagiaan adalah dari proses berjuang bersama-sama. Saat orang yang dicintai, berada di sisi kita sampai selamanya. Cinta memang unik. Ia tak mengenal tipe ideal. Se-ideal apapun tipe kita, semua akan luruh ketika berada di suatu kondisi, "jatuh cinta".
18-04-2017
09.19

Wednesday, March 29, 2017

Sepenggal.....

Cinta itu tidak pernah salah. Terkadang kita yang salah mengartikan. Kita tidak bisa menanyakan mengapa kita jatuh cinta pada seseorang karena cinta tak pernah memiliki alasan untuk itu.
Jatuh cinta memang takdir. Kita tidak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta. Ia datang begitu saja, mengetuk hati manusia.
Ia tak pernah memandang apapun. Fisik, harta, kedudukan atau apapun itu. Lalu, jika ada yang lebih sempurna, lebih hebat atau lebih segalanya namun hati ini tetap mamilihmu, aku bisa apa?

Saturday, March 11, 2017

Ilusi

Hai ilusi......
Sedang apa kamu disana?
Kuharap kamu tak akan marah jika aku memanggilmu dengan sebutan ilusi
Dan kamu pasti bertanya, mengapa kamu bernamakan ilusi
Yap, karena kamu belum mampu kugenggam saat ini
Karena kamu jauh? Itu salah satunya
Bukan. Tapi tak sepenuhnya karena itu
Jarak tak perlu disalahkan. Ia ada karena diciptakan untuk menemani rindu
Hai ilusi......
Ini untukmu
Untukmu yang belum mampu kugenggam

Wednesday, February 15, 2017

Di 22 Tahun

Bukan lagi remaja. Tapi belum sepenuhnya dewasa. Ya, masih si gadis manja yang kadang begitu perasa.
Sedang mencari sang tambatan hati untuk menjadi cinta sejati. Yang tak kunjung menepi hingga harus tetap menanti.
Ah, ingin tertawa rasanya. Bukannya mengeluh. Hanya ingin berbagi. Aku masih nyaman seperti ini. Menikmati proses menuju dewasa. Menikmati aktifitas menjadi pekerja keras mencari lembaran kertas penumpu kehidupan.
Pernah merasakan menjadi anak ingusan, remaja ABG, so anak kuliahan hingga karyawan. Lengkap bukan?
Tapi sepertinya masih kurang, masih banyak yang harus dilalui untuk memiliki hidup yang sesungguhnya....

 Candu ***      Aku berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit. Jam kerja shiftku sudah berakhir. Waktunya kembali ke rumah dan merebahkan punggu...