Wednesday, February 28, 2018

Mencintai, Bisakah Berhenti?

Kali ini aku mau bicara soal mencintai. Bukannya aku sok tahu tentang cinta sih. Ini cuma sekedar pendapat pribadi aja. Cuma sekedar ingin membagikan apa yang jadi uneg-uneg di hati. Daripada dipendam mending dicurahkan. 
Awal mulanya kenapa aku ingin membahas ini adalah berawal dari aku yang nggak sengaja nonton sinetron di salah satu televisi swasta. Nggak perlu disebutkan lah ya. Pokoknya salah satu sinetron yang lagi hits banget di masyarakat. Banyak orang yang akhirnya baper alias kebawa perasaan gara-gara sinetron ini.
Nah di salah satu episode sinetron itu, ada sebuah adegan dua sejoli yang saling mencintai. Namun tak bisa bersama karena jalan hidup mereka sudah berbeda. Namun disitu si tokoh lelaki berkata "Aku tak bisa berhenti mencintaimu." Si tokoh perempuan berkata, "Kamu nggak bisa kayak begini terus. Kita udah berbeda. Kita hanyalah masa lalu. Kamu harus kembali pada keluargamu. Ada anak dan istrimu menunggu."
Yups, tahu dong kalau mereka adalah korban CLBK alias Cinta Lama Bersemi Kembali. Sesungguhnya mereka adalah masa lalu. Yang sudah sangat lama berlalu. Namun tanpa sengaja bertemu lagi dan akhirnya ada benih cinta bersemi. 
Yang mau aku tanyakan adalah, kenapa si laki-laki harus tak bisa berhenti mencintai? Padahal sudah bertahun-tahun mereka berpisah, dan ia hidup baik-baik saja kan?
So, apakah benar mencintai itu tak bisa berhenti?
Sebelumnya aku mau bahas dulu tentang definisi mencintai deh. Menurut aku, mencintai itu adalah ketika kita memiliki perasaan yang tak terdefinisikan, dan kita tak tahu mengapa memiliki perasaan semacam itu pada seseorang. Itu pengertian yang paling simpel sih. Tapi menurut aku setidaknya itu udah mewakili pengertian mencintai kok.
Nah kembali lagi ke pertanyaan yang tadi. Menurut aku nih ya, mencintai itu BISA berhenti kok. Bisa banget malahan. Kenapa aku bisa bilang begitu? Ya karena aku pernah mengalaminya. 
Memang benar, ketika kita mencintai seseorang dengan sangat dalam akan susah melupakannya. Tapi susah kan? Bukannya tidak bisa. Semua itu kembali pada diri kita. Kalau kita niat dan sungguh-sungguh, pasti bisa. Nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini. 
So, kalau ada yang bilang mencintai itu nggak bisa berhenti, aku sih bilang itu bulsyit. Mungkin bukannya nggak bisa berhenti mencintai, tetapi kamu sendiri yang nggak ingin berhenti mencintai. So, mencintai itu mesti realistis gaes. Kalau sekiranya dengan mencintai orang itu kamu justru tersakiti, buat apa juga terus mencintai? Mungkin berkorban boleh lah, tapi harus tahu batas. Kalau pengorbananmu dihargai sih nggak masalah. Nah kalau nggak? Mending berhenti aja deh. Nggak ada gunanaya. Buang-buang waktu.
Setidaknnya itu opini aku sih. Kalian punya opini sendiri? Silakan. Setiap orang punya hak untuk berpendapat kok. Aku tak memaksamu untuk setuju. Kalaupun kamu tidak setuju. Aku tak peduli.
Sedikit mengutip kata-kata Dilan yaa 
So, let me say " Mencintai itu harus mengenal logika. Ketika mencintai sudah tidak pada tempatnya, maka berhentilah."

-cynthia-
28-02-18
Source : google.co.id


No comments:

Post a Comment

 Candu ***      Aku berjalan menyusuri lorong Rumah Sakit. Jam kerja shiftku sudah berakhir. Waktunya kembali ke rumah dan merebahkan punggu...